Powered By Blogger

Minggu, 04 Juli 2010

Kisah bersamamu

Mau coba bikin cerpen baca ya
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Bulan Purnama menghiasa langit malam, dengan bintang-bintang disetiap sisi.Aku masih memandangi bulan purnama dan bintang-bintangnya. Aku mengingat hal yang baru terjadi tadi Pagi.
>>>>>>>>Flash Backbr/>Aku berjalan menuju Kelas tiba-tiba aku tertabrak seseorang.
"Bruk"Aku terjatuh, aku memegang dengkulku yang terasa sangat sakit. Saat aku melihat tanganku bekas darah. ditanganku. Aku melihat orang yang menabrakku ia menggunakan topi hingga aku tidak bisa melihat wajahnya. Orang yang tadi menabrakku bertanya.
,"lo ngga papa, sini gue bantu" kata Orang itu. Orang itu mengulurkan tangannya. Aku mancoba berdiri namun aku kembali terjatuh. Aku menutup mataku.
"Brukk"Aku tidak merasa jatuh dilantai. Aku meliat kebelakang orang yang menabrakku menahanku, namun kembali ia manurunkan topinya hingga aku tidak bisa melihat wajahnya.
"Kalo ngga seimbang gue gendong aja deh"kata Orang itu. Ia mengangkat Kakiku dan membawaku ke UKS.
Di UKS
"Maaf ya kalo ngerepotin"kataku sambil mancoba menyembuhkan lukaku.
"Ngga kok lagian itu salah gue"
"Ngomong...Ngomong nama kamu siapa kok wajahnya titutupin"aku mencoba berbicara selembut mungkin.
"Tapi lo jangan ketawa"kata Orang itu.
"Ngga akan"Orang itu membuka Topi, tak seperti yang kuduga orang itu adalah seorang lelaki yang sangat-amat tampan. Aku teridam memandangiya.
"Kenapa Aneh ya"kata lelaki itu
"Ngga lo keren banget, oya nama gue Nova"kataku memperkenalkan diri
"Gue...Alvin"kata lelaki itu.Kami hanya terdiam
>>>>>>>>>>Flash back end
Aku masih terdiam.
"Dorr"Alvin mengagetkanku. Perlu aku beri tau semenjak kejadian tadi pagi Alvin jadi dekat denganku, ia tidak memiliki seorang temanpun karna ia menutup wajahnya dengan Topi.
"Ngapain lo ada disini" kataku
"Ini kan tempat umum"kata Alvin, Kalo dipikir-pikir iya juga sih taman inikan tempat umum.
"Hehe"
"Kamu cantik deh Nov, kalo ketawa" kata Alvin jujur. Pipiku mulai memanas
"Bisa aja lo Vin" kataku mendorong Alvin
"Tapi iya tau"
"Lo juga Vin, Cakep hehe" kataku
"Kalo itu sih udah dari dulu Nov,"
"Alvin Narsis iii..."
"Haha,"Alvin tertawa.
"Mo Ini ngga," kata Alvin menyodorkan Sebatang coklat.
"Mau"teriakku lantang
"Tangkep" kata Alvin. Alvin mengangkat tangannya yang memegang Coklat itu keatas. Aku tidak bisa menangkapnya secara aku lebih pendek darinya. Aku melompat lalu.
"Brukk" Aku terjatuh tapi dalam posisi Berhadapan dengan Alvin. Lebih tepatnya. semacam pelukan lah(huaaa)
Kami terdiam memandangi mata satu sama lain. Aku memanfaatkan kesempatan itu, aku mengambil coklat yang masih ada di tangan Alvin.
"Ye, gue dapet"kataku mengangkat Coklat itu.
"Nova curang" kata Alvin
"Hehe," Aku memaka coklat itu.
"Enak Vin, beli dimana?" tanyaku
"Oh, itu bikin kebetulan omaku punya toko coklat tapi bikinan sendiri, berhubung gue sering liat jadi gue bisa bikin deh" kata Alvin
"Hebat lo Vin" kataku menyenggol Alvin
"Alvin" kata Alvinmembanggakan diri
"Yah narsisnya kambuh"
"Haha," kami tertawa.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Tak terasa telah beberapa bulan berlalu, aku dan Alvin berubah menjadi sepasang sahabat. Alvin sudah tidak lagi memakai Topinya.
"Nova..."Teriak Alvin dari luar. Aku keluar dengan pakain siap menuju sekolah. Aku duduk di belakang Alvin, kami berangkat menggunakan Sepeda.
"Ma..Nova berangkat" kataku
"Hati-hati dijalan"
"Dadah". Sepanjang perjalanan aku memegang pinggang Alvin.
Sampai disekolah sudah ada beberpa anak, kami datang terlalu pagi haha.
Sampai dikelas kami duduk. Alvin dippindahkan kelasnya kekelasku. Kami duduk dibangku paling depan. kenapa? karna kami telah berjanji akan mendapatkan nilai tertinggi. Sepanjang Pelajaran kami perhatikan dengan seksama.
-Pulang sekolah-
"Nov, besok malem minggu lo ada acara ngga" tanya Alvin
"Ngga kok,"
"Besok Gue jemput jam 7 teng,Nanti pas gue jemput lo harus udah siap Rapi dan Cantik"
"Sipp bos,"
Keesokan malamnya
Dirumah aku mecoba berbagai macam dress. dan aku memutuskan untuk memakai dress hitam dengan bunga-bunga putih dibawahnya dan bandana hitam dengan hiasan bunga putih . Jam tujuh pas aku turun kebawah dan melihat Alvin sudah siap pakainnya simple tapi keren.
"Yuk,"Aku menduduki tempat duduk dibelakang Alvin. Alvin terus mengayuh sepeda hingga sampai ditempat dimana aku melihat ada hati yang terbuat dari bunga-bunga yang indah.
"Nov Lu berdiri dideket Hati itu Nov"kata Alvin aku hanya mengikutinya.Alvin berjalan dan berlutut didepanku.
"Nova Chintya Sinaga lu mau ngga jadi cewek gue, kalo lo mau lo tolong berdiri di dalam hati itu kalo lo ngga mau lo duduk dikursi itu."kata Avin
Aku terus berfikir dengan hati-hati, aku terdiam. Alvin masih menatapku, aku masih terdiam terpaku. Aku berjalan, aku berjalan menuju kursi panjang eitt aku memutar badanku lalu berjalan menuju bunga di hati. Aku terdiam ditengah 2 tempat itu. Kemudian aku berjalan menuju hati aku menginjakkan kaki di tengah hati. Aku tersenyum kepada Alvin, Alvin berdiri dan ikut masuk kedalam rangkayan bunga yang berbentuk hati.
"I love you too"bisikku.Alvin tersenyum.
Kami menghabiskan malam itu didanau dengan candaan yang disertai tawa yang lepas.
"Mau pulang Nov," Tanya Alvin
"Iya cape udah ngantuk" kataku diakhiri senyum
"Yuk kita jalan my princess" kata Alvin mengulurkan tangannya, aku berdiri dan memegang tangannya.
"Thank's my prince" kataku tersenyum.
-Keesokan harinya-
Aku bangun, membuka jendela yang ada di samping tempat tidurku. Aku berdiri di balkon kamarku menghirup udara pagi yng segar. Selesai mandi aku kembali berdiri di balkon kamarku yang menghadap ke taman,

Kuhirup udara
dab rasakan hangatnya mentari
Oh indahnya hari ini
menjalani hidup yang pasti

Janganlah menangis
lepaskan semua beban dihatimu
Ayo ikutlah denganku
Kita bernyanyi...na...na..na..na..na

Hidup ini hidup yang penuh bahagia
Tetap semangat dan Jangan putus asa
Hidup ini hidup yang sangat berarti
Terus berjuang tuk menggapai Impian

Janganlah menaangis
lepaskan semua beban dihatimu
Ayo ikutlah denganku
Kita bernyanyi...na...na..na..na..na

Hidup ini hidup yang penuh bahagia
Tetap semangat dan Jangan putus asa
Hidup ini hidup yang sangat berarti
Terus berjuang tuk menggapai Impian
----------------------------------------------------------------
Lagu itu terdengar jelas ditelingaku. Aku melihat menuju taman, terlihat 5 orang lelaki sedang bernyanyi. Satu memegang gitar, satu memengang kecrecakan, satu memegang stik drum dan menggebuk kaleng yang ada disana, dan duanya lagi hanya bernyanyi sambil duduk. 5 orang lelaki itu adalah RODAR singkatan dari Ray, Ozy,Deva,Alvin dan Rio. Kaget Alvin berada disana? Alvin sudah tenar semenjak ia membuka topinya, makanya ia bisa membuat "geng" itu. Aku mengumpat di belakang semak-semak.
"Dorr..." Aku terkaget.
"My princess kenapa disini". Kata Orang yang mengagetkanku yang tak lain adalah Alvin.
"Yeahh, ngagetin aja sih" kataku pura-pura marah.
"Yah, kok princess marah sih, nih Alvin kasih ini deh" kata Alvin mengeluarkan Coklat berbentuk hati dari sakunya.
"Mau" kataku
"Ambil dulu dong" kata Alvin
"Yah," kataku pura-pura ngambek
"Kalo princess ngga mau Alvin makan ya, ini buatan Alvin lho"
"Ngga kok Princess mau" kataku dengan semangat yang berkobar.
"Kejar Alvin dulu," kata Alvin, aku tersenyum lalu mengejar kekasihku.
'Vin..Vin.."kataku sambil mengejarnya.
Aku terus mengejarnya, nafasku sudah tak teratur.
"Princess cape ya,'kata Alvin
"Iya Cape Pin,'"
"Eh jangan Alas ganti nama orang dong"
"Yah, Apin kan Princess sayang ama Apin" kataku memasang muka happy.
"Yaudah ni coklatnya"
"Makasih Apin" kataku kemudian berlari menuju Alvin mengambil coklat.
"Ehem..ehem"
"Cieeeeeeeeeeeeeee"
Siutt..suitt"
'Pok ame kupu-kupu" (?)
"Yaelah lo pada, napa ngga manggil pacarnya aja" kata Alvin
"Siap" kata Rio lalu mengambil hpnya dan mencari kontak "Keke yang sayang Rio" Rio menelfon nomor itu
beberapa saat kemudian-
"Halo Yoku" kata seorang gadis berambut sebahu berwajah ikut memakai dress dan tas selempang berwarna biru sama seperti dressnya.
"Hai Juga My K" kata Rio memegan "K"nya itu.
"Lah, Nova sama Alvin udah jadian nih" kata "K" itu yang tak lain adalah Keke.
"Iya hehe" jawab Alvin menggaruk kepalanya yang sama sekali tak gatal.Aku terdiam.
"Jadiny cuman double date doang nih" kata Deva nyasar
"Pangil pacar lu lah" kata Rio gantian.
"Eh, gue juga ya" kata Ozy ikutan
"Gue juga" kata Ray.
Beberapa saat kemudian mereka datang dengan membawa cewek masing-masing.
Ray membawa ceweknya yang bernama Zevana atau Zeze, Ozy membawa Acha dan Deva dengan Aren.
"Nah, udah lengkapkan ngga usah marah lah" kata Alvin
"Hehe" tawa para lelaki
++++++++++++++++++++++++++++beberapa bulan kemudian++++++++++++++++++++++++++++
Aku masih tertidur, tiba-tiba

Hidup ini hidup yang penuh bahagia
Tetap semangat dan Jangan putus asa
Hidup ini hidup yang sangat berarti
Terus berjuang tuk menggapai Impian

Hpku berbunyi, aku yang masih dialam mimpi terbangun, aku melihat nama "Alvin" dilayar HPku.
'Ada apa Alvin menelfon malam-malam beginni' Batinku
"Halo"
"Iya ini siapa ya"
"Ini Cece Nov..Hiks"
"Ada apa Ce, kok nangis"
"Al..Vin..Va..hiks"
"Alvin kenapa Ce"aku mencoba memakai suara selembut mungkin walalu hatiku ingin berteriak
"Al..Vin..masuk rumah sakit Va"
"Rumah sakit apa biar nanti Nova kesana ce"
"Rumah sakit Harapan kita Nov" kata Cece Nia yang mulai agak tenang
"Yuadah Ce, Nova kesana". Aku langssung bersiap-siap, kebetulan papa lagi ada di depan TV nonton piala dunia jadi langsung ijin aja.
"Pa, Nova ke RS harapan kita ya, Alvin masuk kerumah sakit" kataku berpamitan
"Yaudah, ati-ati ya"
RS harapan kita itu sangat dekat dengan rumahku.
RS harapan kita-depan pintu kamar Alvin
Aku melihat Cece Nia menangis dipelukan oma dan Cece Tasya bolak-balik didepan pintu.
"Heh, aku disini"kataku
"Nova..Alvin masih belom sadar"
"Emang Alvin kenapa"
"Alin kena penyakit jantung tapi dia ngga perduli sama penyakitnya jadinya gini" jelas Cece Tasya. Aku terdiam, aku memang tidak tau SAMA SEKALI akan hal ini,berjam-jam kami menunggu didepan pintu dan dokter telah keluar.
"Adek saya kenapa dok" kata Cece Tasya
"Jantungnya lemah, dia masih belum sadar" kata dokter
"Boleh masuk"tanya ku
'Silahkan tapi dimohon jangan berisik"
Aku memasuki tempat itu, aku melihat alvin ada di atas kasur dengan alat bantu nafas. tak terasa air mataku jatuh. Aku terpaku di depan pintu dengan air mata yang mengalir deras dari mataku.
"Alvin,"bisikku pelan. Aku berjalan menuju kasur dimana Alvin tertidur.Aku duduk di kursi yang ada di samping tempat tidurnya. Aku menggenggam tangannya mencoba memberi kekuatan. berjam-jam aku menunggu tapi Alvin tidak terbangun.
"Nov, pulang aja dulu nanti yang lain yang jagain Alvin" kata Oma
"Ngga usah Oma, biara Nova aja yang jagain Alvin" kata ku dengan lembut. Oma yang luluh dengan perkataan Nova itu membiarkan Nova menjaga Alvin.
Beberapa saat kemmudian, perlahan Alvin menggerakkan tangannya dan membuka matanya.
"Vin, udah bangun" kataku lembut
"No.va.."
"Iya Vin kenapa?"
"Ja..ga..diri..ka..mu..ya"
"Kamu harus Alvin" kataku berusaha menguatkan Alvin
"Aku..ng..ga ku..at Nov"
"Kamu bisa kok Vin"
"I..Love..you Nova.." suara Alvin mengecil, Alvin meutup matanya.
"Love You too"bisikku diteling Alvin dengan air mata yang membanjiri mataku.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Air mata membasahi tempat terakhir Alvin, dengan bunga-bunga yang indah aku dan kawan-kawanku, mendoakan dirinya. Aku mesih menangis.
"Nov, sabarnya" kata Acha mengelus pundakku
"Nov, yang tabah ya kita juga sedih kok" kata Ozy
"Nov, dunia belom berakhir masih banyak perjalanan yang harus kamu lewati, jadi hapus air matamu dan tersenyumlah" kata Keke
"Yang tabah ya Nov" kata Rio
"Alvin ngga mau liat kamu nangis disini" kata Zeze
"Memang berat untuk melepas orang yang kita sayang tapi semua harus terjadi tak dapat diganti jadi tersenyumlah dan lanjutkan hidupmu" kata Ray diakhiri senyuman
"Alvin pasti akan bahagia melihat kamu bahagia" kata Deva
"Alvin memang tak ada di sisimu tapi ia selalu ada di hatimu"kata Aren
"Thank's ya semua,"kataku diakhiri senyum, semuanya juga tersenyum. Tapi belom sepenuhnya aku bisa melanjutkan hidup ini dengan kata-kata mereka, jika mengingat masa-masa indah bersamanya. Aku terus menangis, titik-titik air mataku jatu ditengah jalan tiba-tiba. Aku terlembar jauh dari tempatku berjalan, Darah mengalir dari kepalaku, aku merasa jiwaku terbang aku melihat Alvin disana.
_____________________________________________________________
The End

Boleh comment, saran kritik
Maaf kalo jelek, slah ketik atau pendek